Bangka Barat, Mentok,Babelaok.com – Isu perselingkuhan yang sempat menghebohkan masyarakat Bangka Barat akhirnya terbukti tidak benar. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bangka Barat, Pak Chandra, yang sebelumnya dituduh berselingkuh dengan seorang rekan media berinisial YN, resmi dibersihkan namanya setelah pihak yang menyebarkan berita tersebut mengakui kesalahannya. Selasa, (30/09/25).
Pernyataan klarifikasi dan permintaan maaf datang langsung dari Sukarto alias Totok, selaku pimpinan perusahaan media online SKT.com yang pertama kali mempublikasikan berita fitnah tersebut. Klarifikasi dilakukan melalui video permohonan maaf berdurasi 1 menit 46 detik yang kini telah beredar luas di berbagai platform media sosial dan grup masyarakat Bangka Barat.
Dalam video tersebut, Sukarto dengan penuh penyesalan mengaku tindakannya telah mencemarkan nama baik Chandra, keluarga, dan juga Pemerintah Kabupaten Bangka Barat.
”Saya yang bernama Sukarto alias Totok, sehubungan dengan tindak kesalahan yang telah saya lakukan, yakni melakukan pencemaran nama baik terhadap Bapak Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bangka Barat, yaitu Bapak Supriadi Chandra, melalui pemberitaan di beberapa media online tentang perselingkuhan yang tidak benar terjadi antara Bapak Chandra dan salah satu rekan media yang berinisial YN,”katanya.
”Maka saya pribadi dengan sadar dan tanpa paksaan memohon maaf sedalam-dalamnya, khususnya kepada keluarga Bapak Chandra, terutama istri dan anak-anak beliau, serta seluruh keluarga besar beliau, atas semua kesalahan saya yang telah mempermalukan dan mencemarkan nama baik beliau di beberapa media yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu.”ungkap totok dengan penuh penyesalan.
Sukarto juga menyampaikan permohonan maaf kepada Bupati dan Wakil Bupati Bangka Barat, seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, serta pegawai Dinas Lingkungan Hidup yang turut terseret dalam pemberitaan hoaks tersebut.
”Saya juga memohon maaf kepada Bupati dan Wakil Bupati beserta seluruh jajaran pemerintah Kabupaten Bangka Barat, khususnya kepada Dinas Lingkungan Hidup dan seluruh pegawainya, karena sudah melakukan tindak kesalahan dengan membawa instansi dalam hal ini dan mencemarkan nama baik Pemerintah Kabupaten Bangka Barat terkait tindak kesalahan yang saya lakukan.”ucap totok.
Lebih lanjut, Sukarto berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. Ia juga siap menerima konsekuensi hukum apabila di kemudian hari kembali melakukan kesalahan serupa.
”Dari lubuk hati yang terdalam, saya memohon maaf dan saya berjanji hal ini tidak akan terulang lagi ke depan. Jika ini kembali terjadi, maka saya siap untuk dilaporkan dan menerima risiko apapun sesuai hukum yang berlaku,” tegas Sukarto dalam video permohonan maafnya,”ungkapnya.
Menanggapi permohonan maaf tersebut, Kepala DLH Bangka Barat, Supriadi Chandra, menunjukkan sikap bijaksana dan penuh kedamaian. Saat ditemui oleh tim LBH-KUBI yang merupakan kuasa hukum Sukarto, pada Kamis sore, 25 September 2025, sekira pukul 14.30 WIB di ruang kerjanya, Chandra menyatakan bahwa dirinya menerima permintaan maaf tersebut dengan lapang dada.
”Allah saja Maha Pengampun, mengapa kita sebagai manusia harus saling dendam dan menyakiti. Semoga ini menjadi pembelajaran untuk semuanya. Saya ini mau berteman dengan siapa pun, cari saudara sebanyak-banyaknya, bukan mau cari musuh, agar hidup kita ini tenang,” ungkap Chandra dengan senyum ramah.
Sikap Chandra mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Banyak masyarakat dan pejabat daerah yang memuji langkah damai yang diambilnya, karena hal tersebut dianggap dapat meredakan ketegangan yang sempat terjadi akibat pemberitaan hoaks.
Kasus ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak, khususnya insan pers, agar lebih berhati-hati dalam mempublikasikan berita. Penyebaran informasi yang belum terverifikasi dapat berakibat fatal, bukan hanya bagi nama baik seseorang, tetapi juga bagi kepercayaan masyarakat terhadap media.
Kuasa hukum Sukarto, dari LBH-KUBI, juga menegaskan bahwa klarifikasi ini menjadi bentuk pertanggungjawaban moral kliennya kepada masyarakat dan pemerintah daerah. Mereka berharap peristiwa ini dapat menjadi pelajaran agar tidak terulang di masa mendatang.
”Kami dari pihak kuasa hukum berharap, setelah adanya klarifikasi dan permohonan maaf ini, semua pihak dapat mengambil hikmah dan tidak lagi terlibat dalam penyebaran berita yang belum jelas kebenarannya,” ujar perwakilan LBH-KUBI.
Dengan adanya permintaan maaf secara terbuka dari Sukarto alias Totok dan sikap bijaksana dari Kepala DLH Bangka Barat Chandra, diharapkan situasi yang sempat memanas kini dapat kembali kondusif.
(TIM)
Kepala DLH Bangka Barat Difitnah Selingkuh, Pimpinan Media SKT.com Akui Salah dan Minta Maaf Terbuka
