Pangkalpinang, (Babelaok.com) – Warga yang tinggal di sekitar Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Kota Pangkalpinang (PKP) merasa resah akibat adanya aktivitas tambang ilegal yang terjadi di belakang kawasan permukiman mereka. Aktivitas tersebut diinformasikan sering kali dilakukan pada malam hari, menyebabkan gangguan ketenangan bagi warga setempat.
Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, bahwa suara dengungan bising dari mesin aktivitas tambang tersebut sering kali mengganggu istirahat mereka. “Setiap malam selalu ada suara berisik yang mengganggu tidur kami. Ini sangat mengkhawatirkan karena terjadi secara terus-menerus,” ujarnya.
Setelah mendapati informasi tersebut, tim media langsung kroscek ke lokasi yang dimaksud. Walhasil, terpantau adanya aktivitas tambang inkonvensional (TI) jenis rajuk tower di belakang Rusunawa Kota Pangkapinang. Kamis (15/08/24) dini hari.
Masyarakat sekitar berharap agar pihak berwenang, khususnya pihak aparatur penegakan hukum (APH) segera mengambil tindakan tegas untuk menertibkan aktivitas tambang ilegal tersebut. Mereka khawatir bahwa selain mengganggu ketenangan, aktivitas tambang ilegal ini juga dapat menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan dan keselamatan warga di sekitar lokasi.
Diharapkan, pihak APH dapat segera merespons keluhan warga dan melakukan penertiban guna mengembalikan ketenangan serta menjaga keamanan lingkungan di sekitar Rusunawa Kota Pangkalpinang. Hingga berita ini diterbitkan, tim media masih dalam upaya konfirmasi ke APH.
Pemerintah dan Masyarakat Perlu Bersinergi
Warga juga mengharapkan adanya sinergi antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam menangani masalah ini. “Kami berharap pemerintah kota dapat turun tangan dan memberikan solusi agar aktivitas ilegal ini segera dihentikan,” tambah warga lainnya.
Kejadian ini menambah daftar panjang masalah tambang ilegal yang meresahkan warga di berbagai Daerah, khususnya di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Diharapkan, tindakan cepat dan tepat dari pihak berwenang dapat menjadi langkah awal untuk menghentikan aktivitas ilegal ini demi kebaikan bersama.
(E)
