Bangka – Gerakan aksi damai yang bertajuk “Mati Presisi Hukum” diserukan oleh Andi Kusumah dan Budiono. Aksi ini rencananya akan dilakukan di Polres Bangka serta di hadapan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bangka. Dalam sambutannya kepada awak media, kedua penggagas aksi tersebut menyatakan bahwa gerakan ini merupakan sebuah perayaan yang digelar untuk menandai matinya presisi hukum dalam pelaksanaan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah hukum Polres Bangka. Sabtu (27/07/2024)
Andi Kusumah dan Budiono menegaskan, “Aksi damai ini adalah sebuah pesta yang akan kita lakukan untuk merayakan matinya presisi hukum dalam pelaksanaan Kamtibmas di wilayah hukum Polres Bangka. Kami berharap, sesuai dengan surat pemberitahuan yang telah kami layangkan, agar pejabat Polda Babel, Polres Bangka, dan Forkopimda Bangka mendengarkan aspirasi masyarakat yang akan kami bacakan.”
Aksi ini, menurut mereka, dilatarbelakangi oleh kekecewaan atas kegagalan presisi hukum di Polres Bangka. “Ini adalah pesta perayaan yang harus kita peringati dengan makan-makan, karena ini adalah pesta, jadi wajib makan gratis, agar tidak terjadi aksi anarkis dalam penyampaian aspirasi,” tambah Andi Kusumah dan Budiono.
Keduanya juga menyatakan kekecewaan terhadap tindakan aparat penegak hukum yang dinilai tidak presisi. “Mengingat lahirnya istilah Polisi yang Presisi, maka kita pantas kecewa dengan ketidakpresisian tindakan aparat penegak hukum di Polres Bangka. Kami juga kecewa dengan institusi pemerintah yang saat ini memerintah, agar mendengar suara rakyat yang kecewa atas tindakan aparat penegak hukum, atas matinya tindakan hukum terhadap Kamtibmas,” ujar mereka.
Aksi damai ini diharapkan dapat menarik perhatian dan memberikan tekanan kepada pihak berwenang agar melakukan perubahan yang diperlukan dalam menjaga dan menerapkan hukum dengan presisi yang sebenarnya di wilayah hukum Polres Bangka.
(Red)
