Pangkalpinang, (Babelaok.com) – Air kolong spritus yang berlokasi tak jauh dari Balai Latihan Kerja Indonesia (BLKI) Provinsi Bangka Belitung kini tercemar akibat aktivitas tambang inkonvensional (TI) jenis sebuh-sebuh, padahal beberapa warga sekitar memanfaatkan air tersebut untuk mandi dan minum pada musim kemarau saat ini.
Informasi yang terhimpun, kegiatan penambangan diduga ilegal dan beroperasi pada malam hari.
Menurut nara sumber yang enggan menyebutkan namanya, bahwa ada penambangan TI jenis sebuh bekerja di kolong spritus yang sangat berdampak buruk bagi masyarakat sekitar.
“Semenjak adanya tambang sebuh-sebuh di kolong sini, airnya jadi terkontaminasi. Kemarau tahun ini, kami hanya mengandalkan air dari kolong itu untuk keperluan mandi dan minum,” ucap salah satu warga saat dimintai keterangan. Sabtu (02/09/23) siang.
“Setahu saya, mereka bekerja pada malam hari pak,” lanjutnya.
Sementara itu, beberapa bulan lalu ada kegiatan dari pihak PLN dan Basarnas melakukan penaburan FABA di kolong spritus hingga PH airnya naik dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
Masyarakat sekitar sangat berharap, bahwa pihak Aparatur Penegak Hukum (APH) segera menertibkan aktivitas penambangan yang diduga ilegal tersebut.
“Kami sangat merasa resah dan mengharapkan bahwa pihak APH segera menertibkan kegiatan di kolong spritus,” harap warga.
Dilansir dari laman https://www.wowbabel.com/lokal/5987724654/basarnas-bangka-belitung-kagum-faba-pln-mampu-naikan-ph-air-kolong-spritus
Badan SAR Nasional (Basarnas) dan PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Bangka Belitung menggelar acara bersama di Kolong Spritus Komplek Perkantoran Gubernur Bangka Belitung, Jumat 24 Februari 2023.
Kepala Basarnas Pangkalpinang, I Made Oka Astawa menyebutkan kegiatan rangkaian acara HUT ke-51 Basarnas di Provinsi Bangka Belitung dengan melakukan pelepasan liar 2.000 ekor ikan endemik Bangka.
“Kolong yang sebelumnya tidak bisa untuk digunakan dalam pemanfaatan, perawatan dan pemeliharaan ikan dengan ph asam yang rendah, namun hari ini dengan bantuan FABA dari PLN UIW Babel, airnya berubah menjadi lebih baik sehingga ikan endemik Bangka yang dilepasliarkan hari ini bisa hidup”, ungkap Made Oka.
Ajrun Karim selaku General Manager PLN Bangka Belitung mengatakan kendala ph air hasil pengukuran hanya 4,5 sedangkan untuk ikan bisa berkembang hidup ph minimal 6-7.
Setelah ditaburi FABA dari PLTU Air Anyir, ph air kolong Spritus naik menjadi 7. Dengan uji coba ini FABA terbukti menjadi salah satu alternatif solusi netralisasi kadar asam air di kolong.
(TIM)