Lansia adalah kelompok umur yang paling rentan terkena penyakit kronik, karena faktor dari menurunnya fungsi organ tubuhnya.
Lansia yang mengonsumsi obat-obatan adalah sebuah tantangan di dunia kesehatan, hal ini berhubungan dengan banyaknya jenis obat yang dikonsumsi, serta peningkatan risiko pada reaksi buruk dari obat.
Kepatuhan minum obat merupakan hal yang penting untuk memastikan manfaat terapeutik diterima oleh pasien. Namun kepatuhan terhadap obat selalu menjadi masalah, terutama di kalangan orang tua.
Pasien usia lanjut memiliki risiko ketidakpatuhan yang lebih tinggi karena mereka menerima lebih dari satu obat .
Kepatuhan minum obat adalah suatu bentuk perilaku yang ditunjukan oleh lansia dalam minum obat sesuai dengan jadwal dan dosis obat yang dianjurkan.
dikatakan patuh apabila minum obat sesuai dengan aturan dan waktu yang tepat.
dikatakan tidak patuh apabila lansia tidak mau minum obat sesuai aturan dan waktu yang sudah dianjurkan.
Beberapa hal yang dapat dikategorikan sebagai ketidakpatuhan pasien dalam menggunakan obat antara lain :
1. Tidak menebus obat yang telah diresepkan oleh dokter
2. Dosis yang tidak sesuai (under dose ataupun over dose)
3. Menghentikan pengobatan sebelum waktunya
4. Mengonsumsi obat pada waktu yang tidak tepat
5. Mengonsumsi obat yang diresepkan untuk orang lain
6. Mengonsumsi obat bersamaan dengan makanan, minuman, cairan ataupun obat lain yang berinteraksi
7. Mengonsumsi obat yang sudah melewati masa kadaluwarsa
8. Mengonsumsi obat yang sudah rusak
9. Menyimpan obat-obatan tidak sesuai dengan aturan penyimpanannya
10. Menggunakan obat yang tidak sesuai dengan cara penggunaannya (misalnya: tablet antibiotik digerus kemudian ditaburkan pada luka)
Berbagai bentuk ketidakpatuhan tersebut dapat menimbulkan kerugian bagi pasien sendiri, maupun bagi tenaga/sarana kesehatan.
Bagi pasien, ketidakpatuhan minum obat dapat berakibat penyakit yang diderita tidak kunjung sembuh, semakin parah, maupun mengalami efek samping seperti halnya apabila pasien mengonsumsi obat bersamaan dengan makanan atau minuman atau obat lain yang tidak diperbolehkan, dan biaya terapi yang menjadi tidak efisien.
Sementara itu, bagi tenaga/sarana kesehatan, ketidakpatuhan pasien bisa saja menghilangkan atau mengurangi kepercayaan pasien terhadap tenaga kesehatan karena dianggap kurang tepat dalam memberikan obat sehingga kondisi pasien tidak membaik, padahal sebenarnya hal tersebut terjadi akibat ketidakpatuhan dalam menggunakan obat yang diberikan.
Peran serta keluarga
Salah satu yang sangat berperan dalam pemberian obat kepada lansia agar waktunya tepat adalah pihak keluarga.
Karena peran keluarga dalam menjaga kesehatan lansia adalah mendampingi dan merawat dengan kasih sayang serta mendukung dan memfasilitasi kebutuhan mobilitas, transportasi, pemeriksaan rutin dan pengobatan rutin.
Dalam hal pengobatan rutin pihak keluarga mendampingi lansia agar bisa minum obat secara teratur sesuai dengan resep yang diberikan.
Dengan adanya peran aktif keluarga memberikan obat sesuai dengan anjuran atau resep maka proses penyembuhan bagi lansia akan dapat cepat tercapai dan dapat terhindar dari dampak serta efek akibat meminum obat secara tidak teratur seperti penjelasan diawal.
Penulis :
Apt. Agustria Sari, S. Farm
Apoteker UPTD Puskesmas Giri Maya
Kota Pangkalpinang
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung